Gas Pol! Reli Berlanjut, Saham Batu Bara jadi Idola Investor

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham batu bara kembali melesat ke zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (30/9/2021), melanjutkan penguatan pada hari-hari sebelumnya. Reli kenaikan saham batu bara terjadi di tengah harga batu bara yang kembali melonjak ke US$ 209,85/ton atau tertinggi sejak 2008.

Berikut pergerakan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.10 WIB.

  1. Bayan Resources (BYAN), saham +9,65%, ke Rp 27.850/saham
  2. Harum Energy (HRUM), +6,19%, ke Rp 8.575/saham
  3. Indika Energy (INDY), +3,61%, ke Rp 1.865/saham
  4. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,18%, ke Rp 19.950/saham
  5. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +2,06%, ke Rp 3.960/saham
  6. Adaro Energy (ADRO), +2,03%, ke Rp 1.755/saham
  7. Golden Energy Mines (GEMS), +1,33%, ke Rp 3.810/saham
  8. Golden Eagle Energy (SMMT), +1,09%, ke Rp 185/saham
  9. Alfa Energi Investama (FIRE), +0,86%, ke Rp 585/saham
  10. Bukit Asam (PTBA), +0,76%, ke Rp 2.660/saham

Menurut data di atas, saham emiten milik taipan Dato' Dr Low Tuck Kwong BYAN memimpin kenaikan dengan melesat 9,65% ke Rp 27.850/saham. Dengan ini, saham BYAN sudah melesat selama 8 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan, saham BYAN 'terbang' 81,45%, sementara dalam sebulan melambung 95,60%.

Di posisi kedua, ada saham emiten miliki Kiki Barki HRUM yang melejit 6,19% ke Rp 8.576/saham, melanjutkan kenaikan dua hari sebelumnya. Dalam sepekan, sahaham HRUM mencuat 32,05%, sementara dalam sebulan melonjak 74,49%.

Ketiga, saham INDY yang naik 3,61% ke Rp 1.865/saham. Dalam seminggu saham INDY melesat 36,23%, sementara dalam sebulan melejit 39,26%.

Di bawah INDY, saham ITMG menguat 2,18% ke Rp 19.950/saham. Penguatan ini membuat saham ITMG naik 7,48% dalam sepekan dan terkerek 21,90% dalam sebulan.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 209,85/ton. Melesat 1,75% sekaligus menjadi yang tertinggi setidaknya sejak 2008.

Batu bara adalah salah satu komoditas dengan kenaikan harga paling tajam tahun ini. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam meroket 163,35% secara point-to-point.

Harga gas yang semakin mahal ikut mengatrol harga batu bara. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma) melonjak 13,57%. Secara year-to-date, harga melambung 114,93%.

Harga gas yang semakin mahal membuat biaya pembangkitan listrik dengan bahan bakar ini kian tidak ekonomis. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.

"Menurut kajian kami, pembangkitan listrik dengan batu bara di Eropa naik hingga ke mendekati titik puncak. Kenaikan harga gas akan semakin mendorong pertumbuhan harga batu bara, seiring konsumsi yang semakin bertambah," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Share this Post